Selasa, 17 Maret 2015

              CARA PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI


1.    Pilihlah daerah yang tepat untuk membuat lubang biopori, yaitu pada sekeliling pohon, halaman sekolah, kantor , rumah, dan lain-lain.

2.   Lubangi tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 80-100 cm menggunakan linggis, bamboo, atau alat pengebor biopori (lihat gambar)



3.   Perkuat mulut lubang dengan semen sekitar 2-3 cm dan setebal 2cm disekelilingnya.


4.   Isilah lubang tersebut dengan sampah dapur, dedaunan, pangkasan tanaman atau rumput, sampah kebun.



5.   Jika volume sampah berkurang, isilah kembali dengan sampah-sampah seperti yang disebutkan diatas.

6.   Kompos diambil setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan kembali Lubang Resapan Biopori tersebut.

Teknik Pembuatan Kompos

       Berikut ini cara pembuatan pupuk  yang ramah lingkungan yaitu pupuk kompos yang berasal dari sampah tanam-tanaman.dan sampah rumah tangga  Karena sampah tanam-tanaman dan sampah rumah tangga kalau di biarkan akan menimbulkan penyakit, maka sampah tersebut akan di jadikan Pupuk Kompos yang tadinya sampah sekarangf jadi pupuk.
 Caranya  :
 1.Kumpulkan sampah  500 kg  yang organik dan nonorganik sampah
 2.Sampah sampah ini di potong kecil-kecil baik secara manual maupun memakai  mesin pemcacah     sampah ,
 3.Sampah yang terpotong kecil dicampur dedak 1 kg hingga rata ,
 4.Setelah itu masukkan   20 mm EM 4 yang merupakan bakteri Fermentasi dan di campur dengan 20 mm Molase dan air tanah, air tanah mutlak diperlukan karena mempertahan kan mikroba yang diperlukan untuk kesuburan tanaman, campuran bahan kimia tersebut dipercikkan kedalam  sampah yang bercampur dedak, kelembaban sampah harus dijaga hingga mencapai 40 % kandungan air.
 5. Setelah selesai sampah di masukkan kedalam tong/karung selama 5 hari dengan kondisi suhu sampah 500° C setelah dua hari kemudian sudah terjadi Fermentasi dan pupuk kompos telah siap di gunakan . Sampah harus terlindung dari hujan dan sengatan matahari jika di taruh dalam ketinggian maksimal 40 cm maka sampah akan berubah jadi pupuk Kompos
 6.Kompos siap untuk dipakai

 

Mengenal Jenis dan Dampak Sampah


Material sisa dalam suatu proses di ingkungan sering disebut dengan sampah. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa sampah selalu menjadi penyebab utama dari pencemaran lingkungan.
Kesadaran setiap individu untuk selalu menjaga alam sekitar masih belum maksimal, padahal kehidupan semua orang tidak akan lepas dari peran alam itu sendiri.
Tuhan menciptakan alam semesta ini sebagai tempat untuk bisa dikelola dan dimanfaatkan untuk hajat hidup orang banyak. Tetapi apa daya, dikarenakan keegoisan baik secara individu atau sekelompok orang, keadaan alam sekitar selalu tidak diperhatikan.
Dampak dari sampah sangat berpengaruh baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kehidupan di alam lingkungan dan manusia itu sendiri. Berikut pembagian sampah dilihat dari jenisnya, diantaranya adalah :
Sampah alam.
Yaitu sampah yang alami dikeluarkan dari suatu proses alam, contohnya seperti daun-daun kering yang berguguran di hutan yang nantinya akan terurai kembali menjadi tanah, bahkan menjadi pupuk dan penyubur bagi tanah itu sendiri.
Sampah manusia.
Setiap makhluk hidup pasti mengalami proses pembuangan dalam metabolismenya. Demikian halnya dengan manusia, manusia juga mengeluarkan sampah dalam bentuk feses dan urine.
Sampah dari manusia tersebut harus dibuang melalui pembuangan air dan sanitasi yang bersih karena jika tidak akan menjadi sarang bakteri atau virus dan menyebabkan berbagai macam penyakit.
Sampah konsumsi.
Atau sering disebut sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan karena penggunaan barang dari manusia seperti contohnya sampah plastik, kertas, organik, kayu, kain, kaca, dan lain sebagainya.
Sampah dari limbah radioaktif.
Sampah yang satu ini sangat berbahaya bagi lingkungan baik di alam maupun manusia itu sendiri. Sampah nuklir yang di dalam prosesnya menghasilkan thorium dan uranium.
Seharusnya pembuangan sampah radioaktif ini harus jauh dari pemukiman manusia dan ditempatkan ke dasar laut atau bekas tambang garam, tetapi tetap saja ada dampak yang harus dibayar karena habitat laut juga akan tercemar. Bahkan masih ada saja limbah nuklir yang dibuang dekat dengan pemukiman manusia.
Sampah-sampah tersebut jika tidak dikelola dengan baik, maka akan mengakibatkan dampak yang yang tidak bagus bagi kesehatan dan kelangsungan hidup ekosistem di alam semesta. Berikut dampak-dampak dari sampah bagi lingkungan, yaitu:
Pencemaran Udara.
Sampah yang dibiarkan lama menumpuk dan tidak segera diangkut untuk diolah lebih lanjut akan menimbulkan bau yang tidak sedap bahkan bisa mengeluarkan gas beracun.
Macam-macam gas yang dikeluarkan oleh sampah tersebut seperti gas CO, CO2, H2S, CH4 dan gas lainnya yang secara langsung akan mengakibatkan rusaknya gas alami di udara, merugikan kesehatan manusia, dan bisa menyebabkan pemanasan global.
Proses pembakaran sampah pun juga mengakibatkan hal yang buruk bagi udara di sekitar lingkungan seperti sesak napas. Gas metana yang dihasilkan oleh sampah dapat menyebabkan api sulit padam sehingga asapnya akan sangat mengganggu.
Pencemaran Air.
Penumpukan sampah dan limbah dari pabrik yang berbentuk cair bisa mengalir ke saluran air bersih yang bisa berdampak buruk bagi lingkungan sekitar dan manusia. Pengolahan sampah yang berskala besar dan berada di tempat yang lebih tinggi akan menyebabkan pengaruh pada air sumur penduduk di bawahnya.
Pencemaran Tanah.
Pembuangan sampah atau yang sering disebut Tempat Pembuangan Akhir harus di tempat yang khusus dan dioperasikan secara benar. Banyaknya tumpukan sampah organik harus bisa segera terurai di lokasi tersebut karena jika tidak akan menimbulkan gas berbahaya. Selain itu sampah anorganik harus mempunyai penanganan khusus karena sangat sulit diurai oleh alam.